KELOMPOK TANI NAMBANGAN DESA TANJANG MEMULAI MASA TANAM KEDUA

Area peranian kelompok tani nambangan Desa Tanjang

Tanjang. com   Kelompok Tani Nambangan adalah perkumpulan kelompok tani yg berada didesa tanjang dengan memiliki luas area sekitar 40 Ha, kelompok tani nambangan dipimpin seorang ketua yang bernama Hadi Siswanto yang kebetulan juga sebagai pemilik usaha pompanisasi air untuk area sawah tersebut. pada musim tanam kedua ini anggota kelompok tani sepakat menanam lebih awal agar bisa menghindari datangnya musim kemarau yang lebih awal seperti tahun 2023 karena area persawahan tersebut mengandalkan air sungai juwana.


Pada masa tanam kedua ini seluruh anggota kelompok tani nambangan sepakat untuk menanam lebih awal hal tersebut dilakukan karena untuk menghindari datangnya musim kemarau yang diprediksi lebih awal, sehingga itu bisa menggangu proses tanam. Selain itu juga kalau panen lebih awal kemungkinan besar petani akan mendapatkan harga gabah dengan harga yang relatif lebih tinggi daripada panen serentak dengan wilayah lainya, hal tersebut didasari pengalaman panen musim tanam pertama dimana harga gabah mencapai Rp. 8.000 /kg dan itu sangat menguntungkan dan bisa dipakai untuk menambal kerugian pada musim tanam pertama dan kedua tahun 2023 karena terendam banjir dan kekurangan air karena adanya el nino.


Tanggapan positif datang dari para petani dengan dipercepatnya masa tanam kedua ini karena dengan demikian harapan petani untuk bisa mendapatkan harga terbaik bisa didapat dan juga bisa menghidari musim kering yang bisa berimbas pada proses tumbuh tanaman padi. Dan yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya petani berusaha untuk merawat tanaman padi dari serangan hama tikus maupun serangga dan juga burung pipit ketiuka hendak panen.


Sebagai ketua kelompok tani nambangan Hadi Siswanto hanya bisa mengikuti apa yang menjadi kesepakatan anggota kelompok tani nambangan, karena hal tersebut juga baik bagi petani dan juga usaha pompanisasi yang dia kelola selama ini, menurut Hadi Siswato selaku ketua kelompok tani, bahwa bertani diarea yang sering banjir tentu memiliki tantangan yang sangat extrem dimana saat tanaman hampir panen lalu banjir datang dan ketika musim tanam kedua kemarau datang lebih awal sehingga kebutuhan air untuk pertanian bisa terganggu karena mengandalkan air dari sungai sedangkan air dari waduk kedung ombo ditahan untuk ketersediaan air bersih, jadi dengan demikian kelompok tani harus benar - benar bisa kompak untuk mengatasi masalah tersebut. dan harapan terbesarnya adalah agar pemerintah memberikan kemudahan untuk mendapatkan pupuk dan juga obat obatan dengan harga terjangkau sehingga biaya pertanian jadi lebih murah .


Red. munip

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama